TikTok dapat dilihat sebagai media sosial yang meningkatkan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial di masyarakat. TikTok dapat dianggap sebagai alat yang digunakan oleh kelas pemilik modal untuk memonopoli sumber daya dan kekuasaan masyarakat
Tulisan singkat ini mendiskusikan beberapa gagasan penting Anthony Giddens, seperti mutual shaping, agency, reflexifity, dualisme struktural, dan beberapa gagsan dasar lain dari teori strukturasi
Menurut Marcuse, masyarakat industri modern telah menciptakan sebuah sistem yang disebut sebagai "sistem satu dimensi", yang merujuk pada cara masyarakat tersebut mengendalikan pemikiran dan tindakan individu melalui berbagai cara seperti media massa, pendidikan, dan budaya populer.
Anthony Giddens barangkali menjadi salah satu pemikir termasyur abad ini, terutama dalam bidang ilmu sosiologi. Sumbangsih pemikirannya sangat fundamental terutama dalam menjembatani persoalan paradigma dalam ilmu sosial, mungkin kita sudah cukup familiar dengan istilah sosiologi makro dan sosiologi mikro beserta konsekuensi metodisnya, dua paradigma besar ini menghegemoni perkembangan sosiologi dalam beberapa dekade terakhir. Dua paradigma ini juga yang mengilhami Giddens dalam perjalanan intelektualnya, melalui magnum opusnya, teori strukturasi, ia melakukan kritik habis-habisan terhadap dua paradigma tadi. Sederhananya, teori ini mengatakan bahwa tidak semestinya kita melakukan pemisahan antara struktur dan agen dalam mengkaji suatu realitas sosial. Keduanya merupakan dualitas tak terpisahkan dalam membentuk dunia sosial, maka yang seharusnya kita lihat adalah praktik sosial yang terbentuk sebagai konsekuensi dari dualitas struktur dan agen ini.
Kebangkitan kapitalisme untuk pendidikan publik dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kedok restrukturisasi neoliberal dari sistem pendidikan, yakni melalui kemitraan pendidikan-bisnis, privatisasi, pilihan sekolah, dan sejenisnya. Dalam sistem pendidikan kapitalis, orientasi dasar edukasi bukanlah pemberdayaan, melainkan memperdaya nalar yang mengkonstruksikan pendidikan sebagai proses dehumanisasi daripada humanisasi. Marcuse kemudian menawarkan pedagogi kritis sebagai roh utama pendidikan untuk dapat keluar dari hegemoni kelas penguasa dalam pendidikan.
Dalam sejarah peradaban modern, ilmu pengetahuan dan agama adalah dua musuh bebuyutan yang saling berebut kekuasaan. Abad Pertengahan adalah abad kekuasaan agama. Agama adalah “kaisar” yang kekuasaannya sangat absolut. Agama tidak hanya menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan oleh manusia tapi juga apa yang boleh dan tidak boleh dipikirkan. Semboyannya, “di luar wahyu, tidak ada kebenaran”. Renaissance adalah kudeta atas kekuasaan agama. Rasio kemudian dinobatkan sebagai “kaisar” baru dengan kekuasaan yang tak kalah absolut dengan yang pertama. Semboyannya, “di luar rasio, tidak ada kebenaran”. Rasio menjadi penentu benar dan salah. Segala sesuatu yang bertentangan dengan rasio dicap sebagai mitos. Agama adalah korban pertamanya.
Masyarakat merupakan suatu elemen yang penting dalam tatanan sosial. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya. Sedangkan menurut karl marx masyarakat sebagai struktur yang terdapat ketegangan akibat pertentangan antar kelas sosial karena pembagian tugas atau nilai-nilai ekonomi yang tidak merata di dalamnya. Pada dasarnya masyarakat adalah satu kesatuan yang saling hidup Bersama di wilayah atau tempat yang sama dalam waktu yang lama. Namun seiring berkembangnya zaman terbentuklah masyarakat maju Masyarakat maju ini telah mengalami perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi. Sehingga mengalami perkembangan dan perubahan yang datang dalam kehidupan. Hubungan antar masyarakat didasarkan pada kepentingan pribadi dan kebutuhan masing-masing individu. Masyarakat perkotaan sering diidentikkan dengan masyarakat maju atau modern.
Perkembangan teknologi digital nyatanya tidak begitu saja melunturkan solidaritas mekanik yang terbangun diantara netizen. Tentu saja, hubungan saling tergantung diantara netizen membuat solidaritas organik juga tumbuh subur. Artikel ini memotret berkembangnya solidaritas mekanik dan organik di kalangan content creator yang makin berkembang di era digital ini.
Teori Labelling yang dikemukakan oleh Edwin M. Lemert menyatakan bahwa seseorang yang diberi cap sebagai seorang penyimpang (deviant) akan cenderung melanjutkan perilaku menyimpang tersebut. Salah satu penyebab berlanjutnya tindakan penyimpangan di masyarakat adalah adanya pemberian label. Pemberian label membuat seseorang merasa bahwa dirinya merupakan orang yang buruk atau setidaknya dinilai buruk oleh masyarakat. Hal ini menurunkan semangat bahkan menghilangkan motivasi seseorang untuk menjadi orang yang lebih bisa diterima di masyarakat.
Pada zaman modern ini, hampir tiap masalah yang terjadi selalu dikaitkan dengan agama. Memang benar, sebagian masalah terkait dengan agama. Tapi apabila masalah tersebut berkaitan dengan agama, apakah masyarakat akan mengerti apa akar masalahnya? Sebagian orang terkadang belum mengerti mengenai agama dan hanya berlandaskan keyakinan dan kebenaran tafsiran yang diyakini untuk menyelesaikan problematika. Nyatanya, dalam suatu penyelesaian masalah tidak hanya satu jalan keluar melainkan ada banyak.