Rahim Bukan Tempat Bermain-main

Desa itu hanya rahim dari kita untuk berkembang dewasa. Sedangkan kota itu tempat jelajahan saat kita dewasa. Rahim itu harus diberikan gizì untuk berkembang dengan baik agar tidak heran, tidak kaget saat menelaah sesuatu.

Kita menilai rahim dan tempat jelajahan itu sama saja. Konyolnya sekarang tidak ada paham perbedaan antara rahim dan jejalahan. Lebih parahnya rahim akan dijadikan jelajahan. Gila. Manusia tidak lagi hormati rahim hanya saja selalu rindu ingin menikmatinya. Kemudian jadi tempat jelajahan.

Sumber: https://www.flickr.com/photos/soekarno72/8704217070Sumber: https://www.flickr.com/photos/soekarno72/8704217070Kota dan desa akan disamaratakan pikirannya. Desa tidak lagi berekonomi sebagai perdesaan tapi semi kota. Toko-toko mart menjamur membuktikan fakta itu ada. Toko-toko desa lama-lama melayani diriya sendiri.

Emang masih ada tapi bandingannya kecil dan ada juga pasar di tengah desa, orang jualan sayur yang keliling tapi kecil. Tetap saja mart antara kebutuhan sekaligus penjajah juga. Fungsi masing ambang-ambang. Seperti kotoran bau tapi bisa jadi pupuk yang menyuburkan.

Harapannnya desa tetap jadi rahim dan kota jadi jelajahan bermain kita. Desa ya desa. Kota ya kota. Tetaplah begitu. Itulah harus dipertahankan.

Tubuh manusia itu bertumbuh ada maksimal. Tapi tubuh pikiran itu bertumbuh tanpa maksimal suka-suka mau di titik berapa angkanya. Begitu jadi perbuatan maka akan terjenggal oleh hukum dan norma apalagi agama lebih juga budaya.

#WaraWiriHariIni

Purworejo, 18 Februari 2019

Sumber dari blog sendiri : https://sastracun.wordpress.com/2019/02/18/rahim-bukan-tempat-bermain-main/

Sumber gambar: https://www.flickr.com/photos/soekarno72/8704217070

Suhanggono
Penulis: Suhanggono
Tentang Saya
Menjadi manusia baik memang berresiko lebih-lebih tidak baik. (Hang)

DISCLAIMER

  1. Penulis bertanggung jawab penuh atas tulisan (termasuk gambar atau konten lain) yang dikirim dan dipublikasikan di Rumah Sosiologi, kecuali bagian-bagian yang dirubah atau ditambahkan oleh redaksi.
  2. Jika ada pihak yang keberatan dengan konten tulisan (baik berupa teks, gambar atau video) karena berbagai alasan (misalnya, pelanggaran hak cipta, pencemaran nama baik, atau hal lain yang melanggar hukum), silahkan menghubungi kami melalui email rumahsos.id[at]gmail[dot]com.
  3. Lebih lengkapnya, silahkan baca halaman DISCLAIMER

Tentang Kami

Rumah Sosiologi adalah komunitas independen tempat nongkrong para pecinta sosiologi seluruh Indonesia. Jangan lupa follow akun kami untuk mendapat update terbaru:

Ingin berkontribusi?

Hobby nulis? Punya info menarik soal jurnal, ebook, atau apapun yang berkaitan dengan sosiologi? Share donk di sini, daripada ditimbun, ntar basi :D. Baca CARA & PEDOMAN MENULIS.

Cari Artikel di Sini