Peran dan Fungsi Agama dalam Mengatasi Wabah Corona

Sumber google imageSumber google image

Wabah corona sedang menggegerkan Dunia saat ini. Virus corona merupakan virus yang dapat menimbulkan penyakit baik pada diri manusia maupun hewan. Virus ini pertama kali di identifikasi di kota Wuhan China pada bulan Desember 2019. Virus corona menyebar luas di Indonesia sekitar bulan Maret 2020 dan terus meningkat secara signifikan hingga sekarang. Penularan virus ini bisa terjadi melalui kontak langsung seperti berjabat tangan serta menyentuh orang yang terinfeksi virus ini. Maka dari itu pemerintah menerapkan social distancing agar mengurangi penyebaran virus yang semakin meningkat. Social distancing merupakan penerapan atau pencegahan dengan cara menjaga jarak antara individu dengan individu lain. Pandemi virus corona nyaris mengganggu semua bidang kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan hingga agama di Indonesia.

Munculnya wabah corona tentu saja memunculkan banyak dampak negatif seperti menghambat perekonomian masyarakat dan menghambat peribadatan umat beragama. Salah satu dampak negatif akibat wabah corona khususnya di bidang ekonomi yakni perekonomian dan produktivitas masyarakat menjadi menurun mulai dari kegiatan produksi hingga kegiatan konsumsi.

Dari sisi agama wabah corona menyebabkan peribadatan seluruh umat beragama menjadi terganggu karena mereka dibatasi oleh beberapa kebijakan, seperti beribadah di rumah saja guna menjaga penyebaran wabah corona agar tidak semakin meluas. Beberapa peribadatan manusia dirubah tata cara ibadahnya demi mencegah penyebaran virus corona ini. Contohnya di Arab Saudi, negara ini menerapkan kebijakan untuk menutup / melarang umrah umat muslim di masa pandemi virus corona, masjid-masjid ditutup, larangan shalat tarawih serta shalat Ied.

Selain itu secara sosiologis virus ini menyebabkan disorganisasi dan disfungsi sosial. Disorganisasi merupakan proses memudarnya atau melemahnya norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat karena adanya perubahan sosial dan perubahan budaya. Sedangkan disfungsi sosial menjadikan masyarakat atau kelompok tertentu tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya sesuai dengan status sosialnya. Namun ada beberapa dampak positif yang ditimbulkan meski tidak banyak, antara lain masyarakat semakin menjaga solidaritas dan memerhatikan kebersihan untuk kesehatannya.

Dalam menghadapi situasi ini agama berperan sangat penting. Istilah agama dapat didefinisikan sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Secara garis besar ruang lingkup agama mencakup beberapa aspek, yang pertama hubungan manusia dengan tuhannya, yang kedua hubungan manusia dengan manusia dan yang terakhir hubungan manusia dengan makhluk sekitar(lingkungan). Menurut salah satu tokoh sosiologi, Emile Durkheim, agama adalah “suatu sistem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus, kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal.”

Secara aspek keagamaan, Agama berperan sebagai pelindung dan solusi atas masalah-masalah yang sedang terjadi di kehidupan manusia di mana persoalan itu tidak bisa dipecahkan secara empiris oleh manusia karena adanya keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian.

Dalam kehidupan, agama memiliki peranan dan fungsinya sendiri, termasuk dalam menghadapi wabah corona. Salah satunya dalah fungsi dalam aspek edukasi. Agama memberi bimbingan umatnya melalui perantara seperti pendeta, tokoh agama, ustadz dan lain sebagainya. Contohnya ketika tokoh agama memberi himbauan kepada umat beragama agar senantiasa di rumah agar terhindar virus corona dan selalu berdoa kepada Tuhan yang maha esa agar diberi keselamatan.

Selain fungsi edukatif, agama juga berfungsi sebagai penyelamatan. Semua manusia di seluruh dunia pasti menginginkan keselamatan, baik hidup atau sudah mati. Jaminan keselamatan hanya dapat ditemukan di dalam agama. Agama mengajarkan umat manusia untuk mengenal Tuhannya, serta hal-hal yang sakral. Sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan tuhan mereka melalui hal-hal sakral itu seperti shalat di masjid, upacara, penyucian batin dan lain sebagainya. Yang terakhir, agama berfungsi sebagai kontrol sosial yaitu sebagai pedoman hidup dan sebagai pengatur dalam kehidupan sosial, mengarahkan manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan serta mengarahkan nilai-nilai kehidupan, mengajarkan untuk menjaga solidaritas yang akan sangat berguna di masa pandemi, saat solidaritas antar warga sangat dibutuhkan.

indy nursia
Penulis: indy nursia
Tentang Saya
Mahasiswa UIN sunan kalijaga yogyakarta, Prodi sosiologi agama.
Find me on 
 ig24indynursiaaaa
Tulisan Lainnya

DISCLAIMER

  1. Penulis bertanggung jawab penuh atas tulisan (termasuk gambar atau konten lain) yang dikirim dan dipublikasikan di Rumah Sosiologi, kecuali bagian-bagian yang dirubah atau ditambahkan oleh redaksi.
  2. Jika ada pihak yang keberatan dengan konten tulisan (baik berupa teks, gambar atau video) karena berbagai alasan (misalnya, pelanggaran hak cipta, pencemaran nama baik, atau hal lain yang melanggar hukum), silahkan menghubungi kami melalui email rumahsos.id[at]gmail[dot]com.
  3. Lebih lengkapnya, silahkan baca halaman DISCLAIMER

Tentang Kami

Rumah Sosiologi adalah komunitas independen tempat nongkrong para pecinta sosiologi seluruh Indonesia. Jangan lupa follow akun kami untuk mendapat update terbaru:

Ingin berkontribusi?

Hobby nulis? Punya info menarik soal jurnal, ebook, atau apapun yang berkaitan dengan sosiologi? Share donk di sini, daripada ditimbun, ntar basi :D. Baca CARA & PEDOMAN MENULIS.

Cari Artikel di Sini